Selama senang dan susah masih menghiasi
selama benci dan cinta masih kurasa
selama aku masih berada dalam lorong kehidupan
aku masih berada dalam kenyataan
dan mimpi-mimpi tentang pertemuan
tentang sebuah kerinduan yang terpendam dalam
masalalu yang terngiang bagai bisikan angin
kelembutan mimpi membeku dipojok kepala
terselip di antara sel-sel otak yang selalu berputar
masihkah kau ingat tentang embun pagi
yang ada ketika fajar tiba
dan hilang ketika mentari di atas kepala
mnghilang bersama udara dan cahaya
melebur dalam ketiadaan
mungkinkah kedatanganku seperti embun pagi
yang datang sementara
dan ketika waktunya akan melebur dengan cahaya
tanpa membekaskan apa-apa
hanya mengingatkan khas harum di pagi hari
suatu yang biasa dan tetap istimewa
oleh : abub (pujangga gadungan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar