Blank 75 Dibalik Megahnya Semeru

Sabtu, 16 November 2013

puncak semeru dari kalimati

Puncak para dewa begitulah orang menyebut puncak mahameru yang merupakan puncak dari gunung semeru. Puncak mahameru memiliki ketinggian 3676 mdpl yang merupakan puncak tertinggi di pulau jawa yang berada di distrik malang dan lumajang. Semeru adalah salah satu gunung berapi dengan status yang masih aktiv sampai sekarang. Kebanyakan orang pasti mempunyai keinginan untuk dapat menapakkan kaki dan mencumbui pasir puncak mahameru. Terlebih bagi pendaki gunung, semeru merupakan alternatif favorit untuk menikmati indahnya alam karya sang pencipta dan destinasi liburan utama yang sangat sayang bilang ditinggalkan. Rasanya kurang lengkap kalau belum menapakkan kaki di puncak tertinggi di jawa tersebut. Dan begitulah realitanya, semeru dengan berbagai pesona keindahan yang menakjubkan di dalamnya memberikan lembaran kenangan yang tak kan pernah terlupakan bagi para pendaki. Pesona alam yang begitu sempurna yang ditawarkan mulai dari perjalanan menuju desa ranu pani hingga puncak mahameru memberikan makna bahwa kita adalah bagian kecil dari keajaiban sang pencipta.
                Meski demikian, pendakian semeru tak semudah membalikkan tangan begitu saja. Persiapan matang manajemen pendakian sangatlah membantu dalam pendakian, terutama mengenali medan semeru sebelum melakukan pendakian sangatlah penting baik dari kawan yang sudah pernah ke sana ataupun dari situs-situs di internet. Karena di balik keindahannya, semeru menyimpan sebuah misteri tentang suatu area/plot yang dapat menjadi ancaman bagi para pendaki dan tak jarang merenggut nyawa para pendaki. Area ini kadang tak diketahui oleh beberapa pendaki yang melakukan pendakian semeru.

gambaran medan lereng semeru

gambaran area Blank 75 berwana merah

 Apakah itu? Area Blank 75 (death zone/jalur tengkorak), ya itulah sebutan salah satu kawasan berbahaya di semeru. Sebuah area yang cukup luas dan panjang yang memiliki jurang-jurang yang sangat curam dengan ketinggian sekitar 75 meter. Kondisi alam tersebutlah yang menjadikan area tersebut di namai blank 75. Sebenarnya area ini bukanlah jalur pendakian akan tetapi sebuah jalur aliran lahar semeru. Jalur ini berada lereng pasir semeru (cemoro tunggal) sampai kalimati. Banyak pendaki terlena saat menuruni puncak mahameru, karena kondisi track pasir yang mana tidak menguras tenaga pada saat menuruninya sehingga menyebabkan pendaki terperosok ke dalam jurang, dis-orientasi, dan bahaya lainnya. 
Tak terasa jalur yang dilalui ternyata salah dan bukanlah jalur pendakian yang sebenarnya. Kadang juga terjadi pada saat pendakian ramai, di mana pendaki lebih memilih jalur di sebelahnya ketimbang menunggu pendaki lain lewat yang secara perlahan membawa pendaki memasuki are tersebut. Selain itu, banyaknya belokan (persimpangan) dari cemoro tunggal sampai kalimati juga menjadi salah satu penyebabnya. Keadaan ini sangatlah mungkin terjadi bila pendaki belum mengenal medan dan tak waspada pada saat menuruni puncak semeru. Berhati-hatilah saat melalui jalur ini, kesalahan sekecil apapun dapat membawa pada resiko yang besar.
Matur nuwun...........semoga dapat bermanfaat.                                                                                                                                                                                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar