PERTOLONGAN PERTAMA (PP)
HIPOTHERMIA
Hipothermia adalah gejala kakunya tubuh disebabkan terjadinya
eksposur (kehilangan panas tubuh). Hal yang penting tentang hipothermia adalah
menurunnya suhu tubuh. Masalah ini bukan hanya terjadi karena hawa terlalu dingin,
tetapi bisa juga karena pakaian yang basah sehingga mengurangi nilai insulasi (kemampuan untuk menahan panas) sampai 90 %.
Gejala – gejala yang dialami penderita hipotermia sampai
mengalami kematian yaitu :
SUHU TUBUH ( C )
|
GEJALA - GEAJALA
|
37
|
Suhu
normal
|
35-36
|
Menggigil
hingga bulu kuduk berdiri tetapi masih terkendali, gerak langkah mulai lambat
dan perkataan tidak jelas.
|
33-35
|
Pengambilan
keputusan dan koordinasi mulai kabur, langkah kaki sering tersandung dan
berbicara kasar.
|
33
|
Semakin
menggigil, denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun.
|
29-32
|
Berhenti
menggigil, semakin bingung, hilang ingatan, gerakan tersentak – sentak, dan
bola mata mulai membesar.
|
28-29
|
Otot
menjadi kaku, bola mata membesar, denyut nadi melemah atau tidak teratur, tarikan
nafas melemah, warnamkulit kebiru – biruan, tingkah laku kacau dan semakin
tidak sadar.
|
27
|
Pingsan,
bola mata tidak bisa merespon adanya cahaya, gerak refleks menghilang, tampak
seperti sudah meninggal.
|
26
|
Koma,
sudah gawat, suhu tubuh menurun drastis.
|
20
|
Denyut
jantung berhenti ( meninggal dunia ).
|
Beberapa hal yang harus dilakukan jika melihat gejala-gejala
hipotermia untuk menanggulanginya adalah :
a. Jangan biarkan orang yang terkena
hipotermia tertidur karena dapat membuat hilangnya kesadaran sehingga tidak
mampu lagi untuk menghangatkan dirinya sendiri.
b. Berikan minuman hangat dan manis.
c. Gantilah pakaian yang basah dengan
pakaian yang kering jika tersedia.
d. Usahakan mencari tempat yang aman
dari hembusan angin, misalnya dengan mendirikan tenda atau perlindungan lain.
e. Jangan membaringkan penderita di
tanah tanpa alas.
f. Masukkan penderita ke dalam kantong
tidur dan usahakan kantong tidur tersebut dihangatkan terlebih dahulu oleh
orang yang sehat.
g. Letakkan botol yang telah diisi air
hangat ke dalam kantong tidur untuk membantu memanaskan kantong tidur tersebut.
h. Apabila kantong tidur tersebut cukup
besar maka orang yang sehat bisa masuk berdua secara berdampingan dan keduanya
sebaiknya sama jenis dan telanjang.
i.
Jika bisa dan memungkinkan buatlah perapian di sisi
penderita.
j.
Segera setelah penderita sadar, berikan makanan yang manis
karena hidrat arang merupakan bahan bakar yang cepat menghasilkan panas
dan tenaga.
GANGGUAN
UMUM
1. Lena atau
Collapse
Lena
terjadi akibat kurangnya darah yang mengalir ke otak. Gejala - gejala yang
timbul yaitu :
a. Pusing, mual, dan denyut nadi
melemah
b. Nafas tidak teratur
c. Mata berkunang – kunang
Cara
pertolongan pertama adalah :
a. Baringkan korban dengan bagian
kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
b. Longgarkan segala yang menyangga
atau mengikat tubuhnya untuk memudahkan pernafasan.
c. Usahakan agar korban mendapatkan
udara segar.
d. Usahakan agar tubuh korban tetap
hangat.
2. Shock
Shock adalah suatu keadaan yang timbul dimana system peredaran
darah dalam tubuh terganggu sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Alat-alat
tubuh kehilangan cairan dan zat- zat yang dibutuhkan, sehingga fungsi alat –
alat tubuh terganggu.
Gejala
– gejala shock :
a.
Kesadaran penderita menurun
b.
Denyut nadi cepat, melambat kemudian melemah
c.
Kulit penderita dingin, lembab, dan pucat
d.
Nafas dangkal dan kadang – kadang tidak teratur
e.
Penderita merasa mual dan ingin
muntah
f.
Mata penderita tampak hampa dan
pupil mata melebar
Cara
pertolongan pertama :
a.
Baringkan tubuh penderita dengan kepala lebih rendah dari
bagian tubuh lainnya, kecuali terjadi gegar otak atau patah tulang.
b.
Tarik lidah penderita keluar dan bersihkan mulut dan hidung
dari sumbatan.
c.
Selimuti tubuh penderita.
d.
Hentikan pendarahan jika ada.
e. Apabila terjadi patah tulang, segera pasang bidai sebelum
penderita dibawa ke rumah sakit.
3. Pingsan
Pingsan
terjadi karena terganggunya fungsi otak sehingga korban tidak sadarkan diri.
Dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya keracunan, kekurangan oksigen,
sengatan panas matahari, pendarahan otak, kesakitan, dan sebagainya. Cara
pertolongan pertama sama dengan lena atau shock dilengkapi dengan rangsangan
bau yang harum atau menyangat untuk menyadarkan korban.
4. Keracunan
Keracunan
dapat disebabkan oleh beberapa hal. Tindakan pertolongan pertama yang dapat
dilakukan adalah :
a. Muntahkan isi perut yang telah masuk
dengan cara yang benar dan tidak mencelakakan.
b. Korban segera minum norit, putih
telur, susu murni atau air kelapa dan air putih sebanyak – banyaknya untuk
menawarkan racun yang masih tersisa di perut.
c. Bersihkan saluran pernafasan korban
dari kotoran, lendir atau muntahan.
d. Jangan berikan pernafasan dari mulut
ke mulut.
5. Pendarahan
Pendarahan terdiri dari tiga macam, yaitu :
1.
Pendarahan luar
Pendarahan
luar terjadi karena ada luka atau terbukanya pembuluh darah. Misalnya
pendarahan pembuluh nadi, pendarahan pembuluh balik, dan pendarahan pembuluh
kapiler.
Cara
pertolongan pertama adalah :
¨ Bersihkan luka dengan kapas atau
tissue bersih dengan rivanol atau alkohol secukupnya. Bisa juga dengan
menggunakan air bersih.
¨ Berikan obat penghenti pendarahan
dan obat antiseptik.
¨ Balut luka sesuai dengan besarnya
luka jika diperlukan.
2.
Pendarahan dalam
Tidak ada
luka terbuka yang mengakibatkan keluarnya darah. Pendarahan dalam misalnya
memar atau bengkak. Cara pertolongannya adalah tekan dengan jari tangan, dengan
pembalut darah dan dengan penasat darah. Cara memasang penasat darah yaitu :
¨ Penasat darah dipasang antara luka
dan jantung.
¨ Penasat darah dikendorkan setiap 20
menit selama 30 detik untuk memberikan makanan pada jaringan di bawahnya.
¨ Penasat darah dikendorkan atau
dilepas di rumah sakit untuk perawatan selanjutnya.
3.
Pendarahan karena daerah tinggi
Pendarahan
ini umumnya terjadi pada saat berada di daerah dengan ketinggian di atas 2000
meter dari permukaan laut ( mdpl ). Pendarahan ini meliputi :
a.
Pendarahan hidung ( mimisan )
Cara
pertolongan pertama adalah :
¨ Penderita mimisan duduk dengan
kepala agak menunduk, hal ini untuk mencegah agar darah tidak terhisap ke paru
– paru.
¨ Masukkan sugulung kecil kapas atau
kain kassa steril ke dalam lubang hidung, jika memungkinkan basahi terlebih
dahulu kapas atau kassa steril tersebut dengan larutan hydrogen peroksida
terlebih dahulu.
¨ Kadang – kadang hanya dengan menekan
atau memijit hidung, pendarahan dapat dihentikan.
b. Pendarahan telinga
Pertolongannya sama dengan mimisan
tetapi tidak boleh dipijit.
c.
Pendarahan pada kuku
d. Pendarahan pada rongga perut
Secara
umum, penanganan terhadap pendarahan adalah dengan pembalutan dan pemasangan
bidai. Tujuan dari pembalutan adalah :
ü Menutup luka agar tidak terinfeksi
kuman
ü Menahan pendarahan
ü Mengurangi gerakan yang dapat
menimbulkan bertambahnya pendarahan dan atau luka
Sedangkan tujuan dari pembidaian
adalah :
ü Mencegah pergeseran tulang yang
patah
ü Memberikan istirahat pada anggota
badan yang patah
ü Mengurangi rasa sakit
ü Mempercepat proses penyembuhan
1.
Gigitan ular
Setiap ada
korban gigitan ular, usahakan secepat mungkin ( maksimal dalam waktu dua jam )
segera dibawa ke rumah sakit terdekat, karena dikhawatirkan dapat mengakibatkan
kematian. Jika bisa usahakan diberi pertolongan pertama secepatnya apabila
tidak memungkin untuk dibawa ke rumah sakit dalam waktu yang singkat.
Cara pertolongan pertama adalah :
¨ Tetap tenang karena banyak kasus
kematian digigit ular lebih karena panik dibandingkan racun bisa ular itu
sendiri.
¨ Bunuh ular tersebut untuk
diidentifikasi sehingga dapat dikenali jenis bisa yang masuk.
¨ Usahakan bekas gigitan lebih pendek
dari jantung atau ikat bagian atas gigitan ke arah jantung.
¨ Sedot darah dari luka bekas gigitan,
jangan sampai tertelan sedikitpun, dengan syarat si penyedot tidak mempunyai
luka dalam mulut sekecil apapun.
¨ Tempelkan potongan anak pohon pisang
atau pohon lain yang sifatnya menyedot barang cair jika tidak ada yang memenuhi
syarat untuk menyedot dengan mulut.
¨ Bersihkan luka bekas gigitan
kemudian berikan obat atau penangkal dari bisa ular.
¨ Berbaring dan minum air sesering mungkin.
¨ Untuk membuat penangkal bisa ular
yaitu ular sehat dimasukkan ke dalam cairan ( yang tidak berbahaya untuk luka
manusia, misalnya bensin ) yang membuat ular terganggu , maka ular tersebut
akan mengeluarkan cairan untuk menangkal cairan pengganggunya.
2.
Gigitan lintah dan pacet
Cara pertolongannya :
a. Lepaskan lintah dengan bantuan air
tembakau atau garam, jika sangat terpaksa langsung ditarik.
b. Jika ada tanda-tanda reaksi
kepekaan, cukup digosok dengan obat atau salep anti gatal.
3. Lebah penyengat
Cara pertolongannya :
a.
Menggunakan atau mengoleskan air
bawang merah atau bawang nawuli atau bawang acar, caranya ambil 2 sampai 3
siung lalu remas hingga airnya keluar. Air hasil remasan inilah yang digunakan
untuk mengolesi luka sengatan.
b. Selain itu tanah liat juga cukup
mujarab untuk obat akibat sengatan lebah, yaitu dengan ditempelkan di atas luka
bekas sengatan tersebut.
c.
Sembarangan bunga di pedesaan juga
bisa untuk mengatasi sengatan lebah. Caranya dengan menggosokkan bunga pada
bagian yang disengat.