Pertolongan Pertama (PP)

Senin, 31 Desember 2012
PERTOLONGAN PERTAMA (PP)

HIPOTHERMIA
Hipothermia adalah gejala kakunya tubuh disebabkan terjadinya eksposur (kehilangan panas tubuh). Hal yang penting tentang hipothermia adalah menurunnya suhu tubuh. Masalah ini bukan hanya terjadi karena hawa terlalu dingin, tetapi bisa juga karena pakaian yang basah sehingga mengurangi nilai insulasi (kemampuan untuk menahan panas) sampai 90 %.


Gejala – gejala yang dialami penderita hipotermia sampai mengalami kematian yaitu :
SUHU TUBUH ( C )
GEJALA - GEAJALA
37
Suhu normal
35-36
Menggigil hingga bulu kuduk berdiri tetapi masih terkendali, gerak langkah mulai lambat dan perkataan tidak jelas.
33-35
Pengambilan keputusan dan koordinasi mulai kabur, langkah kaki sering tersandung dan berbicara kasar.
33
Semakin menggigil, denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun.
29-32
Berhenti menggigil, semakin bingung, hilang ingatan, gerakan tersentak – sentak, dan bola mata mulai membesar.
28-29
Otot menjadi kaku, bola mata membesar, denyut nadi melemah atau tidak teratur, tarikan nafas melemah, warnamkulit kebiru – biruan, tingkah laku kacau dan semakin tidak sadar.
27
Pingsan, bola mata tidak bisa merespon adanya cahaya, gerak refleks menghilang, tampak seperti sudah meninggal.
26
Koma, sudah gawat, suhu tubuh menurun drastis.
20
Denyut jantung berhenti ( meninggal dunia ).

Beberapa hal yang harus dilakukan jika melihat gejala-gejala hipotermia untuk menanggulanginya  adalah :
a.     Jangan biarkan orang yang terkena hipotermia tertidur karena dapat membuat hilangnya kesadaran sehingga tidak mampu lagi untuk menghangatkan dirinya sendiri.
b.      Berikan minuman hangat dan manis.
c.       Gantilah pakaian yang basah dengan pakaian yang kering jika tersedia.
d.      Usahakan mencari tempat yang aman dari hembusan angin, misalnya dengan mendirikan tenda atau perlindungan lain.
e.       Jangan membaringkan penderita di tanah tanpa alas.
f.       Masukkan penderita ke dalam kantong tidur dan usahakan kantong tidur tersebut dihangatkan terlebih dahulu oleh orang yang sehat.
g.      Letakkan botol yang telah diisi air hangat ke dalam kantong tidur untuk membantu memanaskan kantong tidur tersebut.
h.      Apabila kantong tidur tersebut cukup besar maka orang yang sehat bisa masuk berdua secara berdampingan dan keduanya sebaiknya sama jenis dan telanjang.
i.        Jika bisa dan memungkinkan buatlah perapian di sisi penderita.
j.        Segera setelah penderita sadar, berikan makanan yang manis karena hidrat arang merupakan bahan bakar yang cepat menghasilkan panas dan tenaga.


GANGGUAN UMUM

1.      Lena atau Collapse
Lena terjadi akibat kurangnya darah yang mengalir ke otak. Gejala - gejala yang timbul yaitu :
a.       Pusing, mual, dan denyut nadi melemah
b.      Nafas tidak teratur
c.       Mata berkunang – kunang
Cara pertolongan pertama adalah :
a.       Baringkan korban dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
b.      Longgarkan segala yang menyangga atau mengikat tubuhnya untuk memudahkan pernafasan.
c.       Usahakan agar korban mendapatkan udara segar.
d.      Usahakan agar tubuh korban tetap hangat.

2.      Shock
Shock adalah suatu keadaan yang timbul dimana system peredaran darah dalam tubuh terganggu sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Alat-alat tubuh kehilangan cairan dan zat- zat yang dibutuhkan, sehingga fungsi alat – alat tubuh terganggu.
Gejala – gejala shock :
a.       Kesadaran penderita menurun
b.      Denyut nadi cepat, melambat kemudian melemah
c.       Kulit penderita dingin, lembab, dan pucat
d.      Nafas dangkal dan kadang – kadang tidak teratur
e.        Penderita merasa mual dan ingin muntah
f.        Mata penderita tampak hampa dan pupil mata melebar
Cara pertolongan pertama :
a.       Baringkan tubuh penderita dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, kecuali terjadi gegar otak atau patah tulang.
b.      Tarik lidah penderita keluar dan bersihkan mulut dan hidung dari sumbatan.
c.       Selimuti tubuh penderita.
d.       Hentikan pendarahan jika ada.
e.        Apabila terjadi patah tulang, segera pasang bidai sebelum penderita dibawa ke rumah sakit.

3.      Pingsan
Pingsan terjadi karena terganggunya fungsi otak sehingga korban tidak sadarkan diri. Dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya keracunan, kekurangan oksigen, sengatan panas matahari, pendarahan otak, kesakitan, dan sebagainya. Cara pertolongan pertama sama dengan lena atau shock dilengkapi dengan rangsangan bau yang harum atau menyangat untuk menyadarkan korban.

4.      Keracunan
Keracunan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah :
a.       Muntahkan isi perut yang telah masuk dengan cara yang benar dan tidak mencelakakan.
b.      Korban segera minum norit, putih telur, susu murni atau air kelapa dan air putih sebanyak – banyaknya untuk menawarkan racun yang masih tersisa di  perut.
c.       Bersihkan saluran pernafasan korban dari kotoran, lendir atau muntahan.
d.      Jangan berikan pernafasan dari mulut ke mulut.


5.      Pendarahan
Pendarahan terdiri dari tiga macam, yaitu :
1.         Pendarahan luar
Pendarahan luar terjadi karena ada luka atau terbukanya pembuluh darah. Misalnya pendarahan pembuluh nadi, pendarahan pembuluh balik, dan pendarahan pembuluh kapiler.
Cara pertolongan pertama adalah :
¨      Bersihkan luka dengan kapas atau tissue bersih dengan rivanol atau alkohol secukupnya. Bisa juga dengan menggunakan air bersih.
¨      Berikan obat penghenti pendarahan dan obat antiseptik.
¨      Balut luka sesuai dengan besarnya luka jika diperlukan.

2.         Pendarahan dalam
Tidak ada luka terbuka yang mengakibatkan keluarnya darah. Pendarahan dalam misalnya memar atau bengkak. Cara pertolongannya adalah tekan dengan jari tangan, dengan pembalut darah dan dengan penasat darah. Cara memasang penasat darah yaitu :
¨      Penasat darah dipasang antara luka dan jantung.
¨      Penasat darah dikendorkan setiap 20 menit selama 30 detik untuk memberikan makanan pada jaringan di bawahnya.
¨      Penasat darah dikendorkan atau dilepas di rumah sakit untuk perawatan selanjutnya.

3.         Pendarahan karena daerah tinggi
Pendarahan ini umumnya terjadi pada saat berada di daerah dengan ketinggian di atas 2000 meter dari permukaan laut ( mdpl ). Pendarahan ini meliputi :
a.       Pendarahan hidung ( mimisan )
Cara pertolongan pertama adalah :
¨      Penderita mimisan duduk dengan kepala agak menunduk, hal ini untuk mencegah agar darah tidak terhisap ke paru – paru.
¨      Masukkan sugulung kecil kapas atau kain kassa steril ke dalam lubang hidung, jika memungkinkan basahi terlebih dahulu kapas atau kassa steril tersebut dengan larutan hydrogen peroksida terlebih dahulu.
¨      Kadang – kadang hanya dengan menekan atau memijit hidung, pendarahan dapat dihentikan.
b.      Pendarahan telinga
Pertolongannya sama dengan mimisan tetapi tidak boleh dipijit.
c.       Pendarahan pada kuku
d.      Pendarahan pada rongga perut
Secara umum, penanganan terhadap pendarahan adalah dengan pembalutan dan pemasangan bidai. Tujuan dari pembalutan adalah :
ü  Menutup luka agar tidak terinfeksi kuman
ü  Menahan pendarahan
ü  Mengurangi gerakan yang dapat menimbulkan bertambahnya pendarahan dan atau luka
Sedangkan tujuan dari pembidaian adalah :
ü  Mencegah pergeseran tulang yang patah
ü  Memberikan istirahat pada anggota badan yang patah
ü  Mengurangi rasa sakit
ü  Mempercepat proses penyembuhan

6.      Bahaya Gigitan Binatang
1.         Gigitan ular
Setiap ada korban gigitan ular, usahakan secepat mungkin ( maksimal dalam waktu dua jam ) segera dibawa ke rumah sakit terdekat, karena dikhawatirkan dapat mengakibatkan kematian. Jika bisa usahakan diberi pertolongan pertama secepatnya apabila tidak memungkin untuk dibawa ke rumah sakit dalam waktu yang singkat.
Cara pertolongan pertama adalah :
¨      Tetap tenang karena banyak kasus kematian digigit ular lebih karena panik dibandingkan racun  bisa ular itu sendiri.
¨      Bunuh ular tersebut untuk diidentifikasi sehingga dapat dikenali jenis bisa yang masuk.
¨      Usahakan bekas gigitan lebih pendek dari jantung atau ikat bagian atas gigitan ke arah jantung.
¨      Sedot darah dari luka bekas gigitan, jangan sampai tertelan sedikitpun, dengan syarat si penyedot tidak mempunyai luka dalam mulut sekecil apapun.
¨      Tempelkan potongan anak pohon pisang atau pohon lain yang sifatnya menyedot barang cair jika tidak ada yang memenuhi syarat untuk menyedot dengan mulut.
¨      Bersihkan luka bekas gigitan kemudian berikan obat atau penangkal dari bisa ular.
¨      Berbaring dan minum air sesering mungkin.
¨      Untuk membuat penangkal bisa ular yaitu ular sehat dimasukkan ke dalam cairan ( yang tidak berbahaya untuk luka manusia, misalnya bensin ) yang membuat ular terganggu , maka ular tersebut akan mengeluarkan cairan untuk menangkal cairan pengganggunya.

2.         Gigitan lintah dan pacet
Cara pertolongannya :
a.    Lepaskan lintah dengan bantuan air tembakau atau garam, jika sangat terpaksa langsung ditarik.
b.   Jika ada tanda-tanda reaksi kepekaan, cukup digosok dengan obat atau salep anti gatal.
3.         Lebah penyengat
Cara pertolongannya :
a.       Menggunakan atau mengoleskan air bawang merah atau bawang nawuli atau bawang acar, caranya ambil 2 sampai 3 siung lalu remas hingga airnya keluar. Air hasil remasan inilah yang digunakan untuk mengolesi luka sengatan.
b.      Selain itu tanah liat juga cukup mujarab untuk obat akibat sengatan lebah, yaitu dengan ditempelkan di atas luka bekas sengatan tersebut.
c.       Sembarangan bunga di pedesaan juga bisa untuk mengatasi sengatan lebah. Caranya dengan menggosokkan bunga pada bagian yang disengat.


Dikutip dari : amazinglifenadventures.blogspot.com
Read more ...

Pendakian Gg. Sindoro 8-10 Juli 2012 (via. Tambi, Wonosobo)

Senin, 31 Desember 2012






































































Read more ...